Selasa, 26 Maret 2019

sekolah

Sekolah adalah lembaga untuk para siswa pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru.[1]
Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah. Nama-nama untuk sekolah ini bervariasi menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.[2]
Selain sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah bagi anak-anak (biasanya umur 3-5 tahun). Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah tariAlternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode non-tradisional.[3]
Ada juga sekolah non-pemerintah, yang disebut sekolah swasta. Sekolah swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khususketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah Kristen, hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya. Sekolah untuk orang dewasa meliputi lembaga-lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan dan pelatihan militer.
Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki artiwaktu luang atau waktu senggang, di mana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas.
Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala SekolahKepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya prosespendidikan.

kisah tukang barbershop

ulu, potong rambut di salon kecantikan hanya urusan wanita. Sedangkan untuk para pria, potong rambut cukup dilakukan di tukang cukur langganan atau tempat pangkas rambut yang berlokasi tak jauh dari rumah. Tempatnya pun terbilang apa adanya: kecil, sempit, dan kurang nyaman. Era telah berubah, kini bukan wanita saja yang ingin tampil dengan potongan rambut stylish. Para pria urban modern juga mendambakan gaya rambut trendi untuk menunjang penampilan, karier, maupun pergaulan.
            Tren tersebut dibaca dengan baik oleh Aryo Bimo (25), pemilik Manhattan Barbershop, ia berinovasi mengubah konsep tempat cukur rambut biasa menjadi sebuah barbershop modern dengan fasilitas tempat yang nyaman, luas, didukung para kapster dan hairstylist profesional. Simak penuturannya dalam membangun bisnis barbershop.

Bagaimana ide awal memulai bisnis ini?
Pada tahun 2012, saya, Ferrialdo, dan Rizky adalah teman sekelompok untuk mata kuliah bisnis di Prasetya Mulya Business School (PMBS), Jakarta. Sebagai tugas akhir, saat itu kami diminta untuk membuat ide bisnis. Kami memilih bisnis barbershop, karena melihat kenyataan bahwa tempat potong rambut untuk pria identik dengan   ruangan kecil yang kotor, tak nyaman, dengan desain ketinggalan zaman. Kami pun sepakat ingin mengubah image tempat pangkas rambut menjadi barbershop modern. Makin banyaknya pria yang ingin tampil trendi membuat kami yakin bisnis ini cukup menjanjikan. Maka, pada April 2013, kami bertiga resmi meluncurkan Manhattan Barbershop. Nama Manhattan kami pilih atas dasar ingin menghadirkan suasana Kota Manhattan di Amerika Serikat (AS) yang dipenuhi banyak pria eksekutif muda bergaya trendi dan modern.

Berapa modal awalnya?
Dengan modal awal sekitar Rp150 juta, kami membeli sejumlah peralatan barber, seperti kursi, cermin, alat cukur, dan biaya menyewa tempat di daerah Panglima Polim, Jakarta Selatan. Biaya itu juga termasuk untuk membenahi desain interior dengan gaya rustic.

Bagaimana cara memasarkan bisnis ini?
Kami melakukan pemasaran secara masif melalui media sosial seperti Path dan Instagram. Syukurlah, hanya dalam waktu 4 bulan, Manhattan Barbershop  sudah  makin dikenal banyak kalangan. Saat ini, dalam sehari pelanggan kami bisa mencapai 25 orang. Dalam sebulan, kami bisa menghasilkan omzet sebesar Rp50 juta.

Fasilitas apa saja yang tersedia?
Kami memiliki 2 paket: Senior dan Senior Plus. Paket Senior harganya Rp60.000, sudah termasuk potong rambut, handuk panas, dan pijat. Sedangkan paket Senior Plus   harganya Rp70.000, pelanggan akan mendapat layanan potong rambut, cuci, handuk panas, dan pijat. Selain itu, kami juga menyediakan half body massage, pijat, coloring, dan shaving.

Apa keistimewaan barbershop milik Anda masing-masing?
Sebelum memotong rambut, para barberman akan membuka sesi konsultasi dengan pelanggan untuk mengetahui gaya rambut yang diinginkan sesuai dengan karakter wajahnya. Tiap pelanggan akan kami foto, lalu kami masukkan ke database Customer Hair Record dan Customer Reminder. Cara ini kami lakukan agar ketika pelanggan kembali ke tempat kami, para barberman sudah paham benar jenis potongan rambut yang cocok untuk konsumen. Layanan ini kami lakukan untuk memberi pengalaman personal dan berkesan kepada pelanggan.

Apa tantangan menjalankan bisnis ini?
Saat ini, bisnis barbershop makin menjamur. Akibatnya, masyarakat pun memiliki banyak pilihan tempat potong rambut dengan fasilitas nyaman dan style terkini. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk  makin mendekatkan diri dengan pelanggan, termasuk memberikan pelayanan terbaik dan memuaskan agar mereka loyal.

Bagaimana memelihara kualitas kapster?
Kapster atau barberman adalah peran kunci apakah pelanggan akan kembali ke tempat kami atau tidak. Attitude dan kemampuan mencukur adalah hal utama yang menjadi pertimbangan kami merekrut barberman. Tiap dua minggu sekali kami melakukan   evaluasi operasional. Kami juga membekali para barberman dengan pengetahuan tren gaya rambut terbaru. Tiap bulan hingga 2 bulan sekali, kami melakukan update gaya rambut yang akan menjadi tren berikutnya.

Apa rencana Anda untuk mengembangkan bisnis ini?
Kami berencana membuka cabang dengan sistem franchise. Namun, sebelum berekspansi membuka cabang di tempat lain, kami ingin memperkuat sistem dan standar pelayanan Manhattan Barbershop agar nantinya bisa diikuti oleh cabang lain. Tahun depan, kami akan membuka cabang baru Manhattan Barbershop yang berlokasi di kawasan Jakarta.

globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaanlainnya.[1][2] Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.[3]
Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi.[4][5] Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.
Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an.[6] Pada tahun 2000, Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan dan transaksi, pergerakan modal dan investasimigrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu pengetahuan.[7] Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan iklimpolusi air dan udaralintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan dari lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi.[8] Proses globalisasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerjaekonomi, sumber daya sosial-budaya, dan lingkungan alam.

Etimologi dan penggunaan

Istilah globalisasi' diambil dari kata globalize yang mengacu pada kemunculan jaringan sistem sosial dan ekonomi berskala internasional.[10]Istilah ini pertama kali digunakan sebagai kata benda dalam sebuah tulisan berjudul Towards New Education; kata 'globalisasi' di sini menunjukkan pandangan pengalaman manusia secara menyeluruh di bidang pendidikan.[11] Istilah serupa, corporate giants (raksasa perusahaan), dicetuskan oleh Charles Taze Russell pada tahun 1897[12] untuk menyebut perusahaan-perusahaan besar nasional pada waktu itu. Tahun 1960-an, kedua istilah tadi mulai dijadikan sinonim oleh para ekonom dan ilmuwan sosial lainnya. Ekonom Theodore Levitt diakui secara luas sebagai pencipta istilah kata 'globalisasi' melalui artikelnya yang berjudul "Globalization of Markets". Artikel ini terbit di Harvard Business Review edisi Mei–Juni 1983. Namun, kata 'globalisasi' sebelumnya sudah banyak digunakan (setidaknya sejak 1944) dan dipakai oleh beberapa pengamat sejak 1981.[13] Levitt bisa dianggap sebagai orang yang memopulerkan kata ini dan memperkenalkannya ke kalangan pebisnis utama pada paruh akhir 1980-an. Sejak dirumuskan, konsep globalisasi telah menginspirasi sejumlah definisi dan interpretasi, mulai dari cakupan perdagangan dan imperium besar di Asia dan Samudra India pada abad ke-15 sampai seterusnya.[14][15] Karena konsep ini begitu rumit, banyak proyek penelitian, artikel, dan diskusi yang tetap berfokus pada aspek tunggal globalisasi