Selasa, 26 Maret 2019

kisah tukang barbershop

ulu, potong rambut di salon kecantikan hanya urusan wanita. Sedangkan untuk para pria, potong rambut cukup dilakukan di tukang cukur langganan atau tempat pangkas rambut yang berlokasi tak jauh dari rumah. Tempatnya pun terbilang apa adanya: kecil, sempit, dan kurang nyaman. Era telah berubah, kini bukan wanita saja yang ingin tampil dengan potongan rambut stylish. Para pria urban modern juga mendambakan gaya rambut trendi untuk menunjang penampilan, karier, maupun pergaulan.
            Tren tersebut dibaca dengan baik oleh Aryo Bimo (25), pemilik Manhattan Barbershop, ia berinovasi mengubah konsep tempat cukur rambut biasa menjadi sebuah barbershop modern dengan fasilitas tempat yang nyaman, luas, didukung para kapster dan hairstylist profesional. Simak penuturannya dalam membangun bisnis barbershop.

Bagaimana ide awal memulai bisnis ini?
Pada tahun 2012, saya, Ferrialdo, dan Rizky adalah teman sekelompok untuk mata kuliah bisnis di Prasetya Mulya Business School (PMBS), Jakarta. Sebagai tugas akhir, saat itu kami diminta untuk membuat ide bisnis. Kami memilih bisnis barbershop, karena melihat kenyataan bahwa tempat potong rambut untuk pria identik dengan   ruangan kecil yang kotor, tak nyaman, dengan desain ketinggalan zaman. Kami pun sepakat ingin mengubah image tempat pangkas rambut menjadi barbershop modern. Makin banyaknya pria yang ingin tampil trendi membuat kami yakin bisnis ini cukup menjanjikan. Maka, pada April 2013, kami bertiga resmi meluncurkan Manhattan Barbershop. Nama Manhattan kami pilih atas dasar ingin menghadirkan suasana Kota Manhattan di Amerika Serikat (AS) yang dipenuhi banyak pria eksekutif muda bergaya trendi dan modern.

Berapa modal awalnya?
Dengan modal awal sekitar Rp150 juta, kami membeli sejumlah peralatan barber, seperti kursi, cermin, alat cukur, dan biaya menyewa tempat di daerah Panglima Polim, Jakarta Selatan. Biaya itu juga termasuk untuk membenahi desain interior dengan gaya rustic.

Bagaimana cara memasarkan bisnis ini?
Kami melakukan pemasaran secara masif melalui media sosial seperti Path dan Instagram. Syukurlah, hanya dalam waktu 4 bulan, Manhattan Barbershop  sudah  makin dikenal banyak kalangan. Saat ini, dalam sehari pelanggan kami bisa mencapai 25 orang. Dalam sebulan, kami bisa menghasilkan omzet sebesar Rp50 juta.

Fasilitas apa saja yang tersedia?
Kami memiliki 2 paket: Senior dan Senior Plus. Paket Senior harganya Rp60.000, sudah termasuk potong rambut, handuk panas, dan pijat. Sedangkan paket Senior Plus   harganya Rp70.000, pelanggan akan mendapat layanan potong rambut, cuci, handuk panas, dan pijat. Selain itu, kami juga menyediakan half body massage, pijat, coloring, dan shaving.

Apa keistimewaan barbershop milik Anda masing-masing?
Sebelum memotong rambut, para barberman akan membuka sesi konsultasi dengan pelanggan untuk mengetahui gaya rambut yang diinginkan sesuai dengan karakter wajahnya. Tiap pelanggan akan kami foto, lalu kami masukkan ke database Customer Hair Record dan Customer Reminder. Cara ini kami lakukan agar ketika pelanggan kembali ke tempat kami, para barberman sudah paham benar jenis potongan rambut yang cocok untuk konsumen. Layanan ini kami lakukan untuk memberi pengalaman personal dan berkesan kepada pelanggan.

Apa tantangan menjalankan bisnis ini?
Saat ini, bisnis barbershop makin menjamur. Akibatnya, masyarakat pun memiliki banyak pilihan tempat potong rambut dengan fasilitas nyaman dan style terkini. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk  makin mendekatkan diri dengan pelanggan, termasuk memberikan pelayanan terbaik dan memuaskan agar mereka loyal.

Bagaimana memelihara kualitas kapster?
Kapster atau barberman adalah peran kunci apakah pelanggan akan kembali ke tempat kami atau tidak. Attitude dan kemampuan mencukur adalah hal utama yang menjadi pertimbangan kami merekrut barberman. Tiap dua minggu sekali kami melakukan   evaluasi operasional. Kami juga membekali para barberman dengan pengetahuan tren gaya rambut terbaru. Tiap bulan hingga 2 bulan sekali, kami melakukan update gaya rambut yang akan menjadi tren berikutnya.

Apa rencana Anda untuk mengembangkan bisnis ini?
Kami berencana membuka cabang dengan sistem franchise. Namun, sebelum berekspansi membuka cabang di tempat lain, kami ingin memperkuat sistem dan standar pelayanan Manhattan Barbershop agar nantinya bisa diikuti oleh cabang lain. Tahun depan, kami akan membuka cabang baru Manhattan Barbershop yang berlokasi di kawasan Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar